Hudzaifah.org - Beberapa pekan yang lalu, kita melewati sebuah peristiwa
sejarah yang sangat monumental. Momentum sejarah tersebut adalah
peristiwa yang terjadi sekitar 14 abad Hijriyah yang lalu, yaitu
peristiwa Isra' Mi'raj. Pada saat itu Nabi Muhammad SAW diperjalankan
oleh Allah dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsha di Al-Quds,
lalu dilanjutkan dengan menembus lapisan langit tertinggi sampai batas
yang tidak dapat dijangkau oleh ilmu semua makhluq, malaikat, manusia,
dan jin. Semua itu ditempuh dalam sehari semalam. Peristiwa itu
sekaligus sebagai mukjizat mengagumkan yang diterima Rasulullah SAW.
Permintaan kaum kafir Quraisy kepada Nabi SAW
Sebenarnya,
sebelum peristiwa itu terjadi, orang-orang kafir Quraisy pernah meminta
kepada Rasulullah untuk menunjukkan hal-hal yang aneh, karena mereka
tidak percaya kalau Muhammad SAW itu adalah nabi. Permintaan-permintaan
itu mereka lontarkan untuk membuktikan bahwa dirinya benar-benar seorang
Nabi. Hal ini direkam oleh Allah dalam Al Qur'an sebagai berikut:
"Dan
mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu
memancarkan mata air dari bumi untuk kami, atau kamu mempunyai sebuah
kebun korma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun
yang deras alirannya, atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas
kami, sebagaimana kamu katakan atau kamu datangkan Allah dan
malaikat-malaikat berhadapan muka dengan kami. Atau kamu mempunyai
sebuah rumah dari emas, atau kamu naik ke langit. Dan kami sekali-kali
tidak akan mempercayai kenaikanmu itu hingga kamu turunkan atas kami
sebuah kitab yang kami baca". (QS. Bani Israil : 90 - 93)
Kalau kita jabarkan dari ayat di atas, mereka meminta hal-hal di bawah ini kepada Rasulullah:
1. Mereka meminta untuk memancarkan mata air dari bumi.
2.
Mereka juga meminta sebuah kebun kurma dan anggur, dengan air mengalir
di bawahnya. Padahal di sekitar situ sebagian besar padang pasir.
3. Mereka meminta untuk menjatuhkan langit.
4. Mereka juga meminta menghadirkan Allah beserta malaikat-malaikatnya untuk
dihadapkan kepada mereka. Sungguh suatu permintaan yang lancang.
5. Mereka juga meminta sebuah rumah dari emas.
6.
Yang terakhir, mereka meminta Nabi untuk naik ke langit tanpa membawa
buku, lalu harus kembali dengan membawa sebuah buku (kitab) untuk mereka
baca.
Permintaan mereka itu betul-betul "kebangetan". Tetapi
Rasulullah SAW menjawabnya dengan bijaksana, "Maha Suci Tuhanku,
bukankah aku ini hanya seorang manusia yang menjadi rasul?" (QS. Bani
Israil: 93). Allah Yang Maha Suci tentu Maha Kuasa untuk melakukan semua
itu, tetapi Rasulullah mengatakan bahwa dirinya hanyalah seorang
manusia biasa yang diangkat menjadi seorang Rasul, sehingga tidak
mungkin melakukan semua itu.
Kita bisa ambil pelajaran dari dari
hal di atas. Mungkin sampai zaman kapan pun, kebenaran (baca: Islam)
akan menghadapi hal-hal seperti itu. Orang yang membawa kebenaran akan
selalu menghadapi permintaan-permintaan yang diluar kemampuan. Dan
permintaan tersebut kebanyakan hanya sebagai "olok-olok". Karena,
kalaupun kita bisa memenuhi permintaan itu, mereka kebanyakan tetap
tidak akan mendengar Islam ini. Hanya sedikit yang mau mendengarnya.
Sebagaimana halnya Rasulullah setelah mengalami peristiwa Isra' Mi'raj,
tidak banyak yang mempercayai perjalanannya tersebut, bahkan ada yang
mengatakan Nabi gila walaupun Nabi sudah memberikan bukti-bukti atas apa
yang telah dia alami (Isra' Mi'raj).
Peringatan Isra' Mi'raj sebagai motivasi
Kalau
kita baca sejarah kehidupan Rasulullah SAW (Sirah Nabawiyah), sebelum
peristiwa itu terjadi, Rasulullah mengalami keadaan duka cita yang
sangat mendalam. Beliau ditinggal oleh istrinya tercinta, Khadijah, yang
setia menemani dan menghiburnya dikala orang lain masih mencemoohnya.
Lalu beliau juga ditinggal oleh pamannya sendiri, Abu Thalib, yang
(walaupun kafir) tetapi dia sangat melindungi aktivitas Nabi. Sehingga
orang-orang kafir Quraisy semakin leluasa untuk melancarkan
penyiksaannya kepada Nabi, sampai-sampai orang awam Quraisy pun berani
melemparkan kotoran ke atas kepala Rasulullah SAW.
Dalam keadaan
yang duka cita dan penuh dengan rintangan yang sangat berat itu,
menambah perasaan Rasullah semakin berat dalam mengemban risalah Ilahi.
Lalu Allah "menghibur" Nabi dengan memperjalankan beliau, sampai kepada
langit dan menemui Allah. Hingga kini, peristiwa ini seringkali
diperingati oleh sebagian besar kaum muslimin dalam peringatan Isra'
Mi'raj. Pada dasarnya peringatan tersebut hanyalah untuk memotivasi dan
penyemangat, bukan dalam rangka beribadah (ibadah dalam artian ibadah
ritual khusus). Namun peringatan tersebut juga terdapat beberapa
catatan. Apa saja itu? Mari kita ikuti beberapa hal di bawah ini.
Dalam
Al Qur'an, dari sekian ribu ayat di dalamnya, hanya ada 4 ayat yang
menjelaskan tentang Isra' Mi'raj, yaitu QS. Bani Israil ayat 1, dan QS.
An Najm ayat 13 sampai 15. Maksudnya, kebesaran Islam itu bukan terletak
pada peristiwa Isra' Mi'raj ini, tapi pada konsepnya, sistemnya,
muatannya, dan sebagainya. Pada surat An Najm ayat 13-15 itu,
menggambarkan bahwa Rasulullah menemui Jibril dalam bentuk aslinya di
Sidratil Muntaha ketika Isra Mi'raj. Sebelumnya Rasulullah juga pernah
menjumpai malaikat jibril dalam bentuk asli ketika menerima ayat pertama
(QS. Al Alaq: 1-5) dari Allah SWT, yaitu ketika di gua Hira.
Dan
di antara 25 nabi, hanya 2 Nabi yang yang pernah berbicara langsung
kepada Allah, yaitu Nabi Musa AS dan Nabi Muhammad SAW. Bagaimana dengan
Nabi Adam, bukankah beliau juga pernah berdialog dengan Allah? Ya, tapi
Nabi Adam ketika itu masih di Surga. Setelah diturunkan ke bumi, tidak
lagi berdialog secara langsung. Nabi Musa berdialog dengan Allah secara
langsung yaitu ketika di bukit Tursina (di bumi), sedangkan Nabi
Muhammad di Sidratil Muntaha (di langit). Tetapi (sekali lagi),
kebesaran Islam bukan di situ letaknya, namun di konsepnya, di
muatannya. Oleh karena itulah, peristiwa Isra' Mi'raj sendiri tidak
perlu secara berlebihan diangkat-angkat. Peristiwa itu sendiri merupakan
mukjizat imani, maksudnya adalah mukjizat yang hanya bisa diterima
apabila kita beriman.
Meskipun hanya Nabi Muhammad yang telah
diperjalankan pada malam harinya (Isra' Mi'raj), tapi dia tetaplah
manusia biasa, hamba Allah. Hal ini perlu ditegaskan, karena dua umat
sebelum Islam (Yahudi dan Kristen), telah terjebak men-Tuhankan nabinya.
Mengapa Masjidil Aqsa?
Ada
beberapa pertanyaan mengenai peristiwa Isra' Mi'raj. Salah satunya,
mengapa dalam peristiwa itu Rasul diperjalankan ke Masjidil Aqsa? Kenapa
tidak langsung saja ke langit? Paling tidak ada beberapa hal hikmahnya,
antara lain:
1. Bahwa Nabi Muhammad adalah satu-satunya Nabi
dari golongan Ibrahim AS yang berasal dari Ismail AS, sedangkan Nabi
lainnya adalah berasal dari Ishaq AS. Inilah yang menyebabkan Yahudi dan
Kristen menolak Nabi Muhammad, karena mereka melihat asal usul
keturunannya (nasab). Alasan mereka itu sangat tidak ilmiah, dan kalau
memang benar, mereka berarti rasialis, karena melihat orang itu dari
keturunannya. Hikmah lainnya adalah, bahwa Nabi Muhammad berda'wah di
Makkah, sedangkan Nabi yang lain berda'wah di sekitar Palestina. Kalau
dibiarkan saja, orang lain akan menuduh Muhammad SAW sebagai orang yang
tidak ada hubungannya dengan "golongan" Ibrahim dan merupakan sempalan.
Bagi kita sebagai muslim, tidaklah melihat orang itu dari asal usulnya,
tapi dari ajarannya.
2. Hikmah berikutnya adalah, Allah dengan
segala ilmu-Nya mengetahui bahwa Masjidil Aqsa adalah akan menjadi
sumber sengketa sepanjang zaman setelah itu. Mungkin Allah ingin
menjadikan tempat ini sebagai "pembangkit" ruhul jihad kaum muslimin.
Kadangkala, kalau tiada lawan itu semangat jihad kaum muslimin "melemah"
karena terlena, dan dengan adanya sengketa tersebut, semangat jihad
kaum muslimin terus terjaga dan terbina.
3. Berikutnya, Allah
ingin memperlihatkan sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya kepada Nabi SAW.
Pada Al Qur'an surat An Najm ayat 12, terdapat kata "Yaro" dalam bahasa
Arab yang artinya "menyaksikan langsung". Berbeda dengan kata
"Syahida", yang berarti menyaksikan tapi tidak musti secara langsung.
Allah memperlihatkan sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya itu secara
langsung, karena pada saat itu da'wah Nabi sedang pada masa sulit, penuh
duka cita. Oleh karena itulah pada peristiwa tersebut Nabi Muhammad
juga dipertemukan dengan Nabi-nabi sebelumnya, agar Muhammad SAW juga
bisa melihat bahwa Nabi yang sebelumnya pun mengalami masa-masa sulit,
sehingga Nabi SAW bertambah motivasi dan semangatnya. Hal ini juga
merupakan pelajaran bagi kita yang mengaku sebagai da'i, bahwa dalam
kesulitan da'wah itu bukan berarti Allah tidak mendengar.
Perintah Shalat
Pada
Isra' Mi'raj, Allah memberikan perintah sholat wajib. Dan sholat Subuh
adalah sholat yang pertama kali diperintahkan. Karena peristiwa Isra'
Mi'raj sendiri terjadi pada saat malam hari. Subuhnya Rasulullah sudah
tiba kembali di tempat semula. Mungkin ini juga hikmah bagi kita semua,
karena sholat Subuh adalah sholat yang sulit untuk di laksanakan, di
mana pada saat itu banyak manusia yang masih terlelap dalam tidurnya.
Sebelum diperintahkannya sholat wajib 5 waktu ini, Rasulullah
melaksanakan sholat sebagaimana Nabi Ibrahim.
Kita tidak hanya
diperintahkan untuk mengerjakan sholat, tetapi juga menegakkan sholat.
Sholat bukan segala-galanya, tapi segala-galanya berawal dari sholat,
demikian kata seorang ustadz.
Demikianlah beberapa pelajaran
yang bisa kita ambil dari peristiwa Isra' Mi'raj. Semoga semakin
menambah keimanan kita kepada Allah, kitab-Nya, Nabi-nabi-Nya, para
malaikat-Nya, Hari Akhir, serta Qadha dan Qadar-Nya.
Semoga bisa menambah keimanan kita, Amiin.
(bahanceramah.blogspot.com)
Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni). Perumpamaan orang yg menafkahkan hartanya di jalan Allah serupa dgn 1 butir benih yg menumbuhkan 7 bulir, pada tiap bulir 100 biji (2:261)
Keajaiban Sedekah | Sifat Allah | Sahabat Nabi | Ceramah Agama | Tayangan Keajaiban | Amazing!Herbal Halal & Ampuh Obati Penyakit
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar